Dampak Pendidikan Barat di Nusantara
Dari hasil pendidikan telah
menumbuhkan suatu golongan cerdik-pandai di kalangan rakyat Indonesia. Golongan
ini sadar akan dirinya dan keadaan yang serba terbelakang dari masyarakatnya.
Mereka mulai bangkit menjadi suatu kekuatan sosial baru, yang berjuang untuk
perbaikan nasib bagi rakyat Indonesia. Tidak hanya kesejahteraan yang mereka
tuntut akan tetapi juga kemerdekaan nasional.
Didirikannya sekolah-sekolah
pada zaman kolonial sudah tentu tujuannya yang utama ialah untuk kepentingan
pemerintah kolonial. Jenis tingkat dan mutu sekolah tersebut juga disesuaikan
dengan kebutuhan pada waktu itu. Terutama untuk memperoleh tenaga-tenaga
bawahan “kasar” yang terdidik,.
Menjelang akhir abad ke-19
terjadi perubahan- perubahan di dalam masyarakat Indonesia. Terbukanya Negara
ini bagi perekonomian merubah pandangan penduduk bumi putra dan bersamaan
dengan itu muncul pula gagasan- gagasan tentang kemajuan. Dan untuk mendapat
kemajuan- kemajuan tersebut perlu adanya suatu pendidikan.
Sementara itu di dalam
pemerintah kolonial Belanda terjadi perubahan politik. Munculnya gagasan
tentang politik etis (balas budi) oleh Van den Venter, yang salah satunya mengenai
perlunya pendidikan bagi kaum bumiputra, menyebabkanpemmerintah belanda harus
mendirikan sekolah-sekolah untu memberi keterampilan bagi masyarakat bumi
putra.
Dalam Penyebaran pendidikan
yang bercorak barat, berbagai macam ilmu dan keterampilan mulai banyak untuk
diajarkan bagi masyarakat bumiputra, memperluas pula dengan cepat lapangan
kerja baru. Seseorang akan menjadi ahli hanya pada ilmu yang dipelajarinya, ia
akan bekerja sesuai dengan ilmu yang dimilikinya. Disamping itu pelajar-pelajar
dan mahasiswa yang berasal dari lingkungan dan adat-istiadat yang berbeda, kini
memiliki pola berpikir yang sama. Maka dengan demikian komunikasi antara mereka
menjadi lebih mudah, hal ini sangat menguntungkan dalam pergerakan nasional.
Dan dengan ilmu yang mereka terima, mereka akan menjadi lebih dapat mengenal
lingkungan masing-masing, inilah yang kemudian mendorong munculnya Nasionalisme
Indonesia.
Komentar
Posting Komentar