Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Arti Liberalisme

Liberal dan liberalisme sering dipakai dalam konteks yang sedemikian bervariasi, bahkan sering bertentangan, sehingga dapat membingungkan. Arti dari kedua kata itu juga mengalami perkembangan dalam perjalanan sejarah sehingga keduanya dapat berarti positif maupun negatif, dapat diartikan sebagai sikap batin, cara berpikir, ataupun suatu idologi. Dalam pemakaian sehari-hari dewasa ini, kedua kata itu dapat dibedakan demikian: a.          Arti positif Liberal dalam arti positif adalah sikap batin yang merdeka. Liberalisme lalu berarti paham yang menjunjung tinggi kemerdekaan batin, yang menolak segala macam pembatasan (berlawanan dengan paham determinisme dan anturalisme: termasuk di sini suatu kesadaran bahwa karena kemerdekaannya manusia mempunyai kemampuan untuk merealisasikan dirinya. Apa pun tindakan manusia, selama ia menggunakan akal dan kehendak bebasnya, tindakannya itu harus dapat dibenarkan. b.          Arti negatif Liberal dalm arti engatif adalah sikap batin s

Dampak Pendidikan Barat di Nusantara

Dari hasil pendidikan telah menumbuhkan suatu golongan cerdik-pandai di kalangan rakyat Indonesia. Golongan ini sadar akan dirinya dan keadaan yang serba terbelakang dari masyarakatnya. Mereka mulai bangkit menjadi suatu kekuatan sosial baru, yang berjuang untuk perbaikan nasib bagi rakyat Indonesia. Tidak hanya kesejahteraan yang mereka tuntut akan tetapi juga kemerdekaan nasional. Didirikannya sekolah-sekolah pada zaman kolonial sudah tentu tujuannya yang utama ialah untuk kepentingan pemerintah kolonial. Jenis tingkat dan mutu sekolah tersebut juga disesuaikan dengan kebutuhan pada waktu itu. Terutama untuk memperoleh tenaga-tenaga bawahan “kasar” yang terdidik,. Menjelang akhir abad ke-19 terjadi perubahan- perubahan di dalam masyarakat Indonesia. Terbukanya Negara ini bagi perekonomian merubah pandangan penduduk bumi putra dan bersamaan dengan itu muncul pula gagasan- gagasan tentang kemajuan. Dan untuk mendapat kemajuan- kemajuan tersebut perlu adanya suatu pendidikan.

Pendidikan Islam Zaman Kerajaan

1.       Kerajaan di Aceh Kerajaan Islam yang pertama di Indonesia adalah Pasai, berdiri pada abad ke-10 M, dengan rajanya yang pertama Al-Malik Ibrahim bin Mahdum dan yang terakhir bernama Al-Malik Sabar Syah. Ibnu Batutah dari Maroko, mengelilingi dunia dan singgah di kerajaan Pasai pada zaman Al-Malik Al-Zahir menerangkan sistem pendidikan yang berlaku di zaman kerajaan Pasai, sebagai berikut: a.        Materi pendidikan dan pengajaran agama bidang syariat ialah fiqih mazhab Syafi‟i. b.       Sistem pendidikannya secara informal berupa majelis taklim dan halaqah. c.        Tokoh pemerintahan merangkap sebagai tokoh ulama. d.       Biaya pendidikan agama bersumber dari negara. Kerajaan Islam yang kedua adalah Perlak di Aceh. Rajanya yang ke-6 bernama Sultan Mahdum Alaudin Muhammad Amin, adalah seorang ulama yang mendirikan Perguruan Tinggi Islam. Lembaga tersebut mengajarkan dan membacakan kitab-kitab agama, seperti kitab Al-Um karangan Imam Syafi‟i. Dari Pasai dan